Mencari Tuhan adalah salah satu dari watak manusia sejak lahir
sebagaimana yang telah digariskan Allah dalam diri manusia, seperti yang telah dialami
oleh Nabiyullah Ibrohim semasa kecil, oleh sebab itulah Allah Swt mengutus para
nabi dan rasul mulai dari nabiyullah Adam sebagai bapak manusia sampai Nabi Muhammad
Saw sebagai penutup pintu kenabian untuk dijadikan pemimpin para umat sebagai
pemberi petunjuk siapa tuhan yang harus disembah oleh semua umat manusia yang hidup
ada di muka bumi ini.
Sesuai yang telah ditentukan oleh Allah dalam kitab suci-Nya Al Qur’an bahwa
agama Islamlah yang paling pantas dan harus dijadikan pedoman oleh semua umat
manusia sebagai agama yang harus ditaati, tetapi dewasa ini agama Islam selalu
saja dijadikan sebagai sasaran empuk elit-elit yang tidak bertanggung jawab,
terlebih oleh kaum non Muslim khususnya kaum Kristen dan Yahudi, contoh
kecilnya adalah perang di Irak yang digawangi oleh Presiden Bush dari Amerika
dan PM Toni Blair dari Inggris dengan menggunakan dalih tentang kepemilikan
senjata pemusnah massal, tapi apa yang terjadi, sudah lebih dari setahun tidak
ada bukti yang jelas tentang kepemilikan senjata pemusnah massal oleh Irak,
disini memberikan contoh bahwa dasar penyerangan Amerika dan sekutunya hanyalah
ketidak senangan mereka terhadap kepimpinan Saddam Husain yang nota bene
beragama islam dan keinginannya menguasai ladang minyak yang ada di tanah Irak.
Kapan Islam
Dimusuhi ?
Sejak pertama kali di bawa oleh Nabi Muhammad Islam adalah agama yang
paling ditentang oleh orang kafir Makkah. Dalam pertama kali Nabi menyerukan
agama yang dibawanya beliau menggunakan sistem door to door (dari pintu
ke pintu) secara sembunyi-sembunyi, setelah berlangsung tiga tahun, Nabi pun diperintahkan
oleh Allah untuk melakukan dakwah secara terang-terangan. Saat berdakwah secara
terang-terangan Nabi pun langsung mendapat reaksi keras dari pemuka orang kafir
Quraisy mulai dari cemoohan sampai penyiksaaan yang dilakukan terhadap pengikut
nabi yang miskin-miskin, sehingga beliau diperintahkan untuk hijrah ke Madinah
yang saat itu masih bernama Yatsrib.
Tidak berhenti disini saat beliau hijrah menuju kota Madinah beliau pun
masih mendapatkan perlawanan baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan
dari kaum non Muslim terutama kaum Yahudi Bani yang bermukim di dalam Kota Madinah
terutama Yahudi Bani Quraidhoh. Hal ini pun berlangsung sampai beliau wafat dan
kepemimpinan umat Islam berpindah kepada para Khulafaus Rasyidan mulai dari
Sayyidina Abu Bakar sampai Sayyidina Ali.
Bukan hanya itu dalam masa pemerintaha kekhalifahan sampai masa dinasti-dinasti
Islamiyah umat non Muslim pun masih mengancam ketenangan umat Islam sehingga
terjadilah pertempuran besar-besaran pada tahun 1096-1291 M. yang terkenal
dengan nama perang Salib.
Bagaimana Non Muslim
mengancam Islam ?
Meskipun perang Salib cuma hanya tinggal kenangan saja, namun ancaman
Islam tidak berhenti sampai di situ, kalau di masa lampau umat Islam diancam
dengan menggunakan senjata dan pedang tapi sekarang umat Islam diancam dengan
politik, kebudayaan dan ekonomi. Amerika negara yang berpenduduk mayoritas
Kresten sebagai negara yang mendapat predikat adi daya dan adi kuasa, dengan
predikat tersebut mereka selalu semena-mena dalam membawahi semua sektor baik
dalam sektor ekonomi maupun politik yang mana semua kebijaksanaan luar
negerinya selalu tidak pernah
menguntungkan negara-negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam terutama
bagi negara Timur Tengah, bahkan kebanyakan menguntungkan pihak Zionis Israel
yang notabene kaum Yahudi dan menjadi musuh utama negara-negara Timur Tengah.
Sebelum kita telaah ancaman Islam dengan ekonomi maupun politik mari sekarang
kita putar ulang sejarah bagaimana kedholiman kaum non Muslim kepada umat Islam
dengan menggunakan kekerasan dan senjata, pada tahun 1977 M. Amerika dengan
Armada Udaranya membabi buta menyerang Libya, serta pada tahun 1980 M. dengan
Armada Laut yang canggih merangsek menyerang Iran. Tidak puas dengan itu pada
tahun 2003 M. dengan segala pasukan yang canggih dan bantuan sekutu-sekutunya
mereka menginvasi Irak yang berada dalam kekuasaan Saddam Husain yang mereka
anggap sebagai momok yang harus dienyahkan dari muka bumi ini, dengan dalih
kepemilikan senjata pemusnah massalnya, tapi apa yang sebenarnya terjadi, setelah
diadakan penyelidikan oleh IAEA yang dipimpin Muhammed El Baradei ternyata
senjata yang dituduhkan tidaklah benar adanya. Sebenarnya itu hanya sebagai
alasan belaka supaya mereka bisa menghancurkan negara yang berbasiskan agama
Islam dan sebuah keinginan untuk
memiliki ladang minyak yang terpendam disana.
Bahkan baru-baru ini dalam tahun 2006 salah satu sekutu dekat Amerika
yang dianggap sebagai anak emasnya Zionis Israel memborbardir Libanon dengan
dalih penyelamatan kepada dua serdadunya dan memerangi gerilyawan Hizbullah yang
berada dalam pimpinan Syekh Hasan Nasrullah, padahal apalah arti dua nyawa
dibanding dengan nyawa ratusan warga Libanon yang tak berdosa. Ini semua adalah
sebuah tameng yang dipakai oleh Israel dari cemoohan dan kritik dunia.
Dari sektor ekonomi dan budaya misalnya, mereka selalu mengucurkan dana
bantuan kepada negara-negara yang berbasis Islam yang sedang tertimpa musibah,
setelah memberikan bantuan mereka pun tidak akan tinggal diam saja, tetapi mereka
sedikit-demi sedikit memasukkan paham-paham dan kebudayaan yang sangat kontras
sekali dengan paham dan budaya Islam, tetapi apa kata pemimpin negara tersebut,
mereka menganggap itu adalah sebuah kebaikan yang dicapai bersama dan bisa
memberikan konstribusi yang menguntungkan bagi negerinya. Bahkan tidak
segan-segan mereka mengembargo negara yang tidak mendukungnya.
Selain itu masih ada lagi cara penghambatan (penyingkiran) terhadap
Islam supaya tidak bisa berkembang, salah satunya adalah mengiatkan gerakan
Missionarisme di dunia terlebih pada negara yang berbasis Islam seperti
Indonesia, itu pun dengan berbagai cara adakalanya dengan mengadakan bakti
sosial yang terkhususkan kepada orang-orang miskin yang kesulitan ekonomi serta
pendidikan agama yang kurang memadahi sehingga demi bantuan sembako untuk
keperluan sehari-hari mereka terpaksa mengagadaikan iman keislamannya menjadi
Kristen. Atau mereka mendirikan sekolah-sekolah yang digratiskan semua biayanya.
Kalangan miskin kaum Islam yang pendek cara pikirnya, mereka tidak segan-segan memasukkan
anaknya ke sekolah tersebuat padahal syarat yang harus diterima si anak adalah
mereka harus mengikuti pelajaran agama dan cara beribadah umat Kristen. Hal ini
senada dengan yang disampaikan Syekh Yusuf bin Ismail An Nabhani dalan salah
satu kitabnya yang bertajuk Irsadul Hiyaroh fi Tahdziril Muslimin min
Madrasatin Nashoro beliau berkata “Ketika aku berada di kota Bairut dalam
kurun waktu yang lama 15 tahun saya melihat-lihat tingkah madrasah Nasrani yang
mana setiap orang muslim tidaklah patut memasukkan anak mereka ke dalam madrasah
tersebut” dalam halaman lain dari kitab yang sama beliau berkata “Sebagian dari
orang-orang bodolah yang memasukkan anak-anak mereka ke dalam madrasah tersebut
mereka berkata : Saya memasukkan anak-anak kami ke dalam madrasah Nasrani dan
menerima syarat ini supaya mereka tidak hidup dalam kebodohan”.
Selain cara yang seperti itu masih banyak lagi metode-metode yang
digunakan mereka untuk mengancurkan dan mengerdilkan agama Islam. Adapun cara
yang paling sukses adalah lewat Media Massa baik itu berupa Media Cetak atau Media
Elektronik. Hamilton Gibb dalam tulisannya “Arah Islam” berkata: Sesungguhnya
media Massa merupakan senjata yang paling besar dan ampuh bagi Eropa di dunia
Islam. Di tulisan yang sama dia mengatakan sebagian besar pemimpin media masa
memmpunyai hubungan dengan pemimpin Eropa. Memang benar kata Hamilton Gibb,
kita lihat sendiri di Denmark surak kabar Jyland Posten secara sengaja memuat
beberapa kartun nabi besar Muhammad SAW, di Inggris Islam kembali disakiti
dengan terbitnya buku The Santane Verses (ayat-ayat setan) oleh Salman Rushdie
yang didalamnya banyak sekali tulisan yang menjelek-jelekkan agama Islam,
sehingga membuat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khumaini memfatwakan hukuman
mati untuknya.
Missionaris Kristen
berkeliaran
Disamping umat Non Kristen pun mengancam umat Islam dengan adanya
penginjil (Missionaris) yang berkeliaran untuk memurtadkan orang Islam dengan
berbagai cara terutama bagi orang Islam yang miskin dan tipis iman, dalam
memurtadkan umat Islam mereka pun mendirikan sebuah laskar yang dinamakan
Laskar Kristus dan terdiri dari gerakan-gerakan dengan menggunakan sandi-sandi
yang hanya bisa di paham oleh anggota mereka sendiri dan tidak sedikit nama
sandi tersebut dilihat dari dhohirnya seakan-akan tidaklah bertentangan dengan
Islam diantaranya adalah :
1.
Gerakan
yang bersandi AIR MATA (Singkatan dari; Akhlaq Iman Remaja Muslim Akan Terkikis
Abis) sebuah gerakan yang dirancang untuk memurtadkan remaja Muslim
khususnya remaja Muslimah itupun dengan cara yang menjijikkan bila diungkap.
2.
Gerakan
yang bersandi HIDP NABI (Singkatan dari; Hadapi Islam Dengan Usaha Pendekatan
Bebas Beragama, Tapi Iman Kristiani) Suatu Gerakan yang diarancang untuk
mengacau dan menghambat Umat Islam yang ingin mengikuti sunnah Rasulullah.
3.
Gerakan
bersandi BAWANG PUTIH (Singkatan dari; Batas Awal & Akhir perjuangan,
Patahkan Ukhuwah, Tauhid, Ke-Islaman dengan Hasutan) Suatu gerakan yang dirancang
untuk menghancurkan umat Islam dari dalam.
4.
Gerakan
bersandi ASSALAM SAKINAH (Singkatan dari; Assosiasi Anti Islam, Santri, Kyai,
Akan Dimusnahkan) Suatu gerakan atau operasi yang lebih mendalam dan khusus
dalam menghancurkan sendi-sendi Islam. Dan masih benyak lagi
gerakan-gerakan yang lainnya.(Forum Arimatea)
Bagaimana Sikap
orang Islam
Setelah kita ketahui bahwa umat Islam sedang dalam ancaman besar-besaran
terus sekarang apa sikap yang harus dilakukan oleh Umat Islam ? sebenarnya
semua orang Non Muslim itu takut pada satu sikap yang harus dilakukan oleh
semua uimat Islam di penjuru Dunia yaitu bersatu dalam satu kepemimpinan yang harus di patuhi oleh semua umat Islam. Kita
lihat dalam sejarah semua kemenangan dari misi yang dicapai oleh umat islam itu
terbangun dari semangat kebersamaan yang kuat, tapi sekarang dimana kebersamaan
itu ?
Sebenarnya faktor yang menghambat persatuan umat adalah faktor internal
yang berupa mentalitas dan egoisme kepentingan sebagai faktor utama penyebab
rapuhnya semangat persatuan dan kesatuan diantara nereka sehingga dampaknya
mempengaruhi terlututnya faktor-faktor externalnya. Seperti fanatisme, akidah
dan siyasah. Suatu contoh dalam sejarah umat Islam pernah mengalami kekalahan
yang sangat memilukan tepatnya dalam perang Uhud dimana sahabat Hamzah ra gugur
didalamnya, kekalahan tersebut bukanlah dari lemahnya pertahanan dan jeleknya
strategi, tapi satu yaitu karena faktos egoisme terhadap kepentingan pribadi
sehingga mereka meninggalkan persatuan. (Kakilangit Edisi 19 / Th. IV, September
– Oktober 2006 M. / Sya’ban – Ramadhon 1427 H.)
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa senjata terbaik yang dimiliki umat
Islam dalam memusuhi kedholiman kaum Non Muslim adalah kebersatuan dan
kebersamaan. Hal Ini senada dengan yang disampaikan oleh Mantan Perdana Menteri
Israel Ben Ghorion dia berkata bahwa ketakutan barat adalah lahirnya Muhammad
Baru yang bisa menyatukan dan mengerahkan kembali kekuatan-kekuatan Islam yang
sudah mulai terpeceh belah. Moerberder dalam bukunya “Dunia Arab Modern”
menuliskan ketakutan Barat terhadap Arab bukanlah berasal dari penghasilan
minyak dan Petrorium terbesar sehingga mereka bisa mengusai ekonomi dunia
melainkan kekuatan Islamlah yang menjadi ancaman bagi mereka.(HARAKAH, Edisi
XIV).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar