Jumat, 15 Juni 2012

Jadi Hafidz, Why Not!



Dari semua pekerjaan yang ada sudah pastilah dibutuhkan suatu cara atau tips untuk menyelesaikannya dengan mudah dan hasil yang sempurna, tanpa kurang sedikitpun. Diantara sekian banyak pekerjaan yang paling sulit adalah menghafal, terutama dalam menghafalkan satu demi satu ayat yang tertulis di Mushhaf al Qur’an, bahkan banyak sekali orang yang mengalami kesulitan sampai-sampai mereka merasa putus asa tidak mau melanjutkan hafalannya. Oleh karena itulah kami mencoba menyajikan beberapa tips atau saran untuk kamu-kamu sekalian yang ingin mengcopy-paste kitab suci Al Qur’an dalam memorimu.

Pertama, sebelum anda memulai untuk menghafalkan Al-Qur’an teliti dan tumbuhkan niat ikhlas dan hanya karena mengharap ridho Allah swt semata, punya kemauan keras dalam berjuang menyelesaikan hafalan, carilah guru yang sudah dikenal handal dan cakap dalam masalah hafal-menghafal al-Qur’an, serta cocok dengan kamu dan bisa memberikan support bagi kamu bila kamu dalam keadaan kurang semangat. Jangan mencari guru yang belum cakap karena itu bisa mengurangi Ghiroh (semangat) kamu untuk mengahafalkan. Luangkan waktu khusus untuk menghafal. Jangan dicampur aduk dengan yang lain. Selain itu, kamu juga harus punya Mushhaf sendiri jangan sampai gonta-ganti ke Mushhaf yang lain. Karena hal itu hanya akan membuat kamu kebingungan dengan tulisan atau cetakan yang tidak sama, dan juga akan mempermudah kamu dalam mengangan-angan bentuk tulisan ayat pada lembaran mushaf. Juga berfungsi untuk mempermudah melacak kesalahan yang kamu perbuat baik dalam segi Makhroj (tempat keluarnya huruf) atau yang lain.
Kedua, ketika kamu sudah sampai pada tahap menghafal, maka janganlah punya pikiran yang macam-macam. Misalnya ingin begini deh, ingin begitu deh, tapi terus saja berkonsentrasi dan fokuskan pikiran kamu dalam menghafalkan kitab suci. Untuk ukuran waktu atau masa menyelesaikan hafalan janganlan menjadi buah pikiran kamu. Karena itu adalah bukan masalah yang penting dalam menghafal. Memang kalau dihitung-hitung, kecerdasan dan kemampuan seseorang dalam mengingat itu berbeda-beda.  Seorang yang cerdas bisa menghafal Al Qur’an dalam jangka waktu 40 hari. 30 hari untuk menghafal dan yang sepuluh hari untuk ngelalar. Tapi tentu saja dengan syarat harus konsentrasi penuh dan fokus terhadap hafalannya. Bagi orang yang lemah hafalannya, janganlah putus asa dan pesimis dalam menghafalkan al Qur’an. Karena dalam menghafalkan yang dibutuhkan bukan cuma kecerdasan  saja tapi juga kesungguhan dan usaha yang di lakukan secara kontinu. Pertama ialah dengan menghafal juz Amma dan surat-surat yang pendek, supaya memori otak menjadi terbiasa dengan hafal-menghafal, untuk masalah waktu jangan dipikirkan dulu yang penting kamu bisa kontinu.
Ketiga, ketika kamu sudah mulai hafal Al Qur’an, masih ada lagi ganjalan, yaitu sering lupa. Hal ini terkadang disebabkan oleh hafalan yang belum melekat di hati. Yakni masih lemah dan terkesan separuh hafal. Hal ini tak sedikit terjadi pada orang yang cerdas dan kuat hafalannya sekalipun. Untuk mengatasinya, kamu harus selalu memusatkan diri untuk hafalan kamu dan berusaha melekatkannya dihati, sehingga tidak cepat lupa. Tapi. meski demikian masih ada jalan yang lebih baik, yaitu dengan menyetorkannya kepada guru dan mengulang-ulang hafalan yang baru saja disetorkan kepada sang guru. Demikian seterusnya supaya antara hafalan yang kemarin dan sekarang terdapat keterkaitan.
Untuk menambah hafalan baru, cara yang mudah dan praktis adalah mengelompokkan ayat-ayat yang mau dihafal. Tiap kelompok terdiri dari tiga ayat atau lebih, lalu membaca dan menghafal kelompok pertama berulang-ulang sampai benar-benar hafal dengan bagus dan melekat. Baru  kemudian pindah ke kelompok-kelompok yang lain, sampai selesai. Bila sudah dapat menyelesaikannya, rangkailah kelompok-kelompok tersebut sehingga menjadi satu rangkaian, lalu hafalkanlah bacaanmu tadi ke temanmu dahulu bila menurut temanmu sudah bagus maka teruskan membacakannya dihadapan gurumu, jika sudah diakui oleh sang guru, maka kamu bisa menambah hafalanmu dengan cara yang sama. Demiakianlah fase-fase yang harus dilalui oleh kamu yang mau menghafalkan al Qur’an sehingga hafalan kamu benar-benar bagus dan melekat di hati. Untuk menambah hafalah tidaklah perlu memberi batasan tertentu, karena setiap kelompok ayat itu tidak sama ada yang mudah dihafal dan ada yang sulit.
Keempat, bila kamu sudah hafal yang perlu kamu lakukan adalah Murojah (Ngelalar) dalam bagian ini bagus dan tidaknya hafalan seseorang ditentukan, bagi kamu orang yang cerdas dan hafalannya bagus dapat saja mengulang seperdelapan dari hafalan yang kamu miliki, dan untuk kamu yang lemah hafalannya cukup dengan satu atau dua halaman saja, baru ketika sudah bagus terus melanjutkannya ke halaman berikutnya. Dalam Murojaah (mengulang) perlu di berikan batasan tertentu, semisal kamu sudah mempunyai hafalan lima juz, maka setiap hari minimal kamu ngelalar setengah juz. Dalam hal ini memang berbeda dengan menghafal. Kalau mengahafal tidak perlu adanya batasan, sebab dalam menghafal itu lebih sulit dari pada ngelalar. Ngelalar atau muroja’ah  itu diibaratkan sebagai modal pokok, yang apabila kamu sia-siakan dengan seenaknya, maka modal pokok kamu akan berkurang. Sedang hafalan baru itu sebagai untung. Meskipun sedikit tidaklah jadi masalah. Perlu di ingat, dalam ngelalar janganlah sampai tertunda. Karena itu akan merugikan diri kamu sendiri. Hafalan yang kamu peroleh akan mengendur jika waktu ngelalar-mu tertunda. Ketika kamu sudah tamat menghafal, minimal kamu wajib mengulang satu juz setiap harinya. Semoga berhasil dan sukses. (disarikan dari Cara Mudah Menghafal Al Qur’an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar